![]() |
Pemandangan Jembatan Suramadu menjelang senja. (Picture taken by: Faisol Abidin) |
SURAMADU. Begitu nama jembatan nasional terpanjang di
Suramadu yang
merupakan sebuah nama gabungan dari Surabaya
dan Madura semestinya memiliki gabungan kekuatan juga untuk berkembang. Maka dengan
potensi yang dimiliki masing-masing wilayah, bukan hal yang mustahil bagi
pemerintah Surabaya maupun Madura untuk menjalin kerjasama demi
mewujudkan Suramadu yang lebih produktif dan bermanfaat serta tidak hanya
berfungsi sebagai jalan pintas antar pulau seperti yang telah berlangsung
selama ini.
![]() |
Pemandangan sampah di pesisir pantai sekitar Jembatan Suramadu. (Picture taken by: Faisol Abidin) |
Pandangan mengenai Suramadu perlu diperlebar dengan segala kemungkinan yang mampu diwujudkan. Selama ini, pemanfaatan lingkungan sekitar kawasan Suramadu seakan kurang mendapat perhatian lebih sehingga jembatan ini tampak berdiri indah nan kokoh tanpa dibarengi dengan pemandangan sekitar pesisir pantai yang bersih dan indah pula. Hal inilah yang kemudian perlu mendapat tanggapan khusus yaitu dengan membangun daerah kawasan pesisir pantai yang lebih bersih, indah dan produktif, baik kawasan pesisir pantai yang ada di Madura maupun
![]() |
Suramadu memiliki potensi wisata bahari yang mengagumkan. (Picture taken by: Faisol Abidin) |
Mengembangakan potensi wisata daerah pesisir pantai disekitar Suramadu dirasa cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan lokasi Suramadu sendiri terketak di daerah padat penduduk khususnya untuk wilayah
Bagaimana dengan
Madura? Karena pembangunan tempat wisata bahari ini melibatkan wilayah Surabaya dan Madura, maka
secara tidak langsung masyarakat akan turut dapat mengunjungi Madura sebagai
tujuan wisata berikutnya. Untuk mengurangi kesan mainstream dan sekaligus menjadi pembeda dengan tempat wisata lain,
wilayah Madura dapat mengembangakan daerah wisatanya dengan membuka rangkaian
paket Tour de Madura dengan estimasi
waktu tertentu.
Tour de Madura adalah salah satu cara
memperkenalkan potensi-potensi yang ada di Madura dengan tawaran mengunjungi
berbagai wilayah yang ada di Madura dimana setiap wilayah memiliki ciri khas
khusus yang dapat diperkenalkan kepada wisatawan. Paket tour ini misalnya dapat dibuka mulai dari estimasi perjalanan
maksimal 3 hari hingga 1 minggu lengkap dengan biaya penginapan dan segala
fasilitas transportasi dan tour guide
asli warga Madura. Beberapa hal yang dapat dikembangkan sebagai potensi wisata
dalam rangkaian Tour de Madura selain
mengunjungi situs-situs peninggalan sejarah yang ada di Madura, antara lain
adalah :
- Lahan percontohan untuk pengembangan peternakan sapi karapan khas Madura. Selain dapat memperkenalkan cara beternak sapi khas Madura, masyarakat Madura di kawasan ini juga dapat memperkenalkan berbagai macam produk olahan daging sapi dengan berbagai inovasi. Salah satu yang paling tenar adalah daging sapi yang dioalah menjadi sate. Sate ini dapat dikembangkan misalnya dengan berbagai varian rasa sate mulai dari rasa keju, balado dan sebagainya.
- Lahan percontohan untuk pengembangan budidaya bebek khas Madura. Selain dapat memperkenalkan cara budidaya bebek khas Madura, masyarakat Madura di kawasan ini juga dapat memperkenalkan berbagai macam produk olahan daging bebek dengan berbagai inovasi.
- Lahan percontohan untuk pengembangan tambak garam khas Madura.
- Lahan
percontohan untuk pengembangan hutan bakau dan dermaga khusus tempat
pelelangan ikan masyarakat Madura.
- Lahan percontohan untuk pengembangan ladang jagung khas Madura. Selain dapat memperkenalkan cara bercocok tanam jagung khas Madura, masyarakat Madura di kawasan ini juga dapat memperkenalkan berbagai macam produk olahan jagung dengan berbagai inovasi.
- Madura Center adalah wadah bagi wisatawan untuk dapat mengenal dan mempelajari budaya dan kesenian asli Madura. Beberapa hal yang dapat diperkenalkan di Madura Center misalnya adalah :
- Program
belajar bahasa asli Madura yang merupakan salah satu bahasa asli
Indonesia. Hal ini mengutip tradisi Kampung Inggris yang ada di kawasan
Pare, Kediri.
- Program
belajar seni batik khas Madura dengan berbagai motif semisal motif batik
karapan sapi, motif jagung, motif bebek dan lain-lain.
- Program
belajar kesenian asli Madura mulai dari seni tari atau bahkan lagu daerah
Madura.
- Museum
Madura dengan bentuk rumah adat Madura yang menyuguhkan ke khas-an Madura
mulai dari pakaian daerah, celurit sebagai senjata asli masyarakat Madura
dan berbagai jenis kekhasan Madura yang lain.
Tour
de Madura dapat pula
disajikan dalam bentuk mini yang nantinya dapat dikunjungi di Suramadu Park
untuk wilayah Madura. Dari beberapa ide yang ada, maka muncul tanggung
jawab besar bagi masyarakat Madura untuk memperkenalkan produk-produknya di
kancah dunia. Souvenir khas berupa parcel asli Madura mungkin dapat mulai
diperkenalkan dalam bentuk paket berisi garam, panggang bebek, batik, keripik sermier dan oleh-oleh khas
Madura yang lain sebagai salah satu upaya memasarkan dan sekaligus
memperkenalkan produk asli Madura. Bantuan jarkom (jaringan komunikasi),
pemanfaatan sosial media dan promosi melalui internet juga menjadi tanggung
jawab bersama pegiat teknologi informasi khususnya generasi muda Madura dibantu
dengan masyarakat umum.
![]() |
Pemandangan Jembatan Suramadu di malam hari. (Picture taken by: Faisol Abidin) |
Suramadu di masa mendatang diharapkan akan dapat semakin membuka jalan bagi kemajuan bersama dengan adanya usaha oleh-oleh kerajinan tangan berupa miniatur jembatan Suramadu dan berbagai macam produk hasta karya pun home industri lainnya. Berbagai festival seni pertunjukkan sekiranya dapat dihelat pada malam puncak ulang tahun Suramadu yang diharapkan dapat diperingati dengan berbagai rangkaian seni, sastra dan budaya baik yang ada di Surabaya, Madura atau terlebih wilayah Jawa Timur. Dalam rangkaiannya, prosesi sedekah bumi kiranya juga dapat diagendakan setiap tanggal 10 Juni.
Semoga kemudian Madura dapat berkembang pesat
menjadi Balinya Jawa Timur atau bahkan semakin mendunia dengan sebutan
Maduranya Indonesia.
Membaca tulisan Bu Shinta rasanya seperti bersenandung. Hoik sekali. Saya juga suka dengan ususlan-usulan Bu Shinta. Memang ya, jembatan itu bukan sekadar wot. Bukan sekadar sesuatu untuk menyebarang saja. Kapan-kapan saya bisa ketemu ya. Sumpah ini perlu diobrolkan. Saya sekarang bekerja sebagai supplier benda-benda antik untuk kebutuhan pariwisata di daerah-daerah terpencil, dan sekarang sedang tertarik dengan jembatan Suramadu. Mungkin kita bisa bekerja sama. Tapi saya mau rundingan dengan istri dulu. Dia lagi agak rewel dan suka mbentak-mbentak akhir-akhir ini... Eh, kata kemudian yang banyak sekali di tulisan Bu Shinta ini, kok kedengaran gimana gitu ya?
BalasHapusTerimaksih sudah mampir pak mas Tohir, semoga lain kali bisa berjumpa, berbicara dan berbagi ide. Wah iya, sepertinya saya terlalu hobi menggunakan kata "kemudian" ya? :D
Hapus