Kamis, 20 November 2014

MEMBUNUH CINTA

Dan untuk kesekian kalinya sudah.. 
Hingga hari berganti jati diri
Mengubah waktu
Menenggelamkan segenap ego 
Mencekat sakit
Memeluknya sendiri

Pria itu masih saja angkuh
Bersikeras tidak mau mengaku

Bukan padaku 
Tapi pada -hidup- yang ditolaknya hidup-hidup
Sesekali aku coba mengucapkan apa yang sulit diucapkan olehnya
Dan sekali lagi aku lihat raut wajahnya menegang
Menolak

Sekiranya
Sejauh mata pandangku
Aku tidak tahu seperti apa cinta yang mati-matian itu
Dalam balut keperempuanku 
Ketidakpuasan akan ini membuat aku gila
Membuatku ingin berjuang
Padahal sejauh ini
Aku ingin diperjuangkan

Untuk ucap yang tersekat itu
Adakah kiranya kau simpan bangga atasku?
Atau jika aku pamrih
Pada sebuah prosesi yang mungkin "sengaja" kau lupakan
Pernahkah kau simpan rindu
Akan aku?
Akan segala burukku yang teramat
Atau adakah
Aku yang baik
Disudut kronik
Disela alim jiwa raga yang mungkin aku tak punya
Yang ingin kau jumpa lagi dalam nyata?

Aku selalu
Sejauh ini menyukaimu
Selalu
Sejauh ini menyukaimu
Selalu 
Sejauh ini menyukaimu

Dan kecewa yang kupendam diam-diam
Baiklah..
Lupakan saja tiup lilin
Semoga semudah melupakanku
Tapi...
Jika nanti aku lupa

Melupakan sesuatu
Ingat saja aku pernah bergitu cinta
KAU! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar