Minggu, 29 Desember 2013

BAWANG MERAH KEDUNGADEM, BAWANG MERAH UNTUK SEGALA DAERAH #ExploringBojonegoro





(5)
Jawa Timur dan bawang merahnya. Daerah mana yang lantas kemudian terbesit sebagai daerah penghasilnya? Kebanyakan masyarakat pasti lantas menerka Nganjuk. Jika memang benar begitu, maka mulai saat ini, masyarakat harus mulai mengenal satu daerah lagi yang begitu potensional sebagai daerah penghasil bawang merah. 


Desa Duwel yang terletak di Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur adalah salah satu desa penghasil bawang merah paling produktif diantara desa lain yang terletak disekitarnya. Selama ini kawasan Kedungadem memang dikenal sebagai daerah penghasil bawang merah dengan luas lahan untuk penanaman bawang merah yang mencapai 1000 Ha. 



Menurut penuturan Bapak Moh. Hasim selaku Kepala Desa Duwel, jenis bawang merah yang banyak ditanam di daerahnya adalah bawang merah jenis bauji dimana bibitnya memang berasal dari daerah Nganjuk. Selama ini petani bawang merah di daerah tersebut memang terkendala pada penyediaan bibit yang didukung pula dengan pasokan air yang dirasa kurang akibat fungsi embung (danau tadah air) yang ada juga kurang begitu potensial.

Musim tanam yang berlangsung selama 60 hari atau sekitar 2 bulan hanya mampu dimanfaatkan untuk 2 kali panen setiap tahunnya. Padahal jika dihitung dalam skala normal, dalam satu tahun harusnya wilayah tersebut mampu melakukan masa panen sebanyak 6 kali. Pada musim panen, biasanya kawasan ini mampu memanen bawang merah hingga 88ton/hari. Untuk daerah pemasaran, selama ini wilayah Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Malang, Pati, Lamongan dan Bojonegoro kota sudah menjadi relasi tetap.


Bapak Moh. Hasim mengaku jika selama ini modal yang dibutuhkan untuk satu kali musim tanam hanya berkisar sekitar 3,5 juta dengan hasil maksimal mencapai 15 juta pada musim panen. Dengan demikian, masyarakat Kedungadem khususnya Desa Duwel yang notabene merupakan petani bawang merah, sudah dapat dikatakan sejahtera. Namun,  Bapak Moh. Hasim turut berharap agar supaya kejadian 2010 dimana petani bawang merah merugi hingga puluhan juga akibat terjadi impor bawang merah besar-besaran, tidak perlu terjadi.


Untuk meningkatkan potensi yang ada, selain dengan mulai menyiapkan bibit bawang merah secara mandiri, masyarakat Desa Duwel diharapkan juga mampu mengolah bawang merah dengan variasi lain. Misalnya bisa dengan memproduksi bawang merah goreng dalam bentuk kemasan, rempeyek bawang merah atau jenis makanan olahan yang lain.

Dilain sisi, pemerintah juga perlu untuk mulai mengembangkan daerah Kedungadem sebagai daerah wisata budidaya bawang merah dimana nantinya masyarakat yang berkunjung tidak hanya disajikan dengan pemandangan hamparan lahan bawang merah, melainkan mampu belajar secara langsung untuk bercocok tanam atau bahkan dapat pula mengadakan penelitian yang terkait.


Perekonomian Bojonegoro, harus melesat dari segala sisi termasuk dari hasil panen bawang merah asli Kedungademnya!!

Sabtu, 28 Desember 2013

JAGA TRADISI, NJONO MENARI #ExploringBojonegoro




(4)
Berbicara soal seni, adalah berbicara tentang keindahan yang dijiwai dengan hati. Pada kesempatan kali ini, saya dan rekan berkunjung ke Desa Njono, Kecamatan Temayang yang terkenal dengan Kesenian Tayubnya setelah sebelumnya kami menyempatkan mampir ke sumber mata air alami yang terletak di Desa Ngunut. Pemandangan rindang dan nuansa air yang begitu bening dan segar membuat sungai jernih ini dijadikan sebagai pasokan utama PDAM untuk wilayah Bojonegoro. 

 
Meninggalkan pengalaman seru di sumber mata air. Saya kembali takjub dengan satu lagi potensi budaya yang ada di Desa Njono. Kali ini saya bertemu dengan sosok Bapak Dasuki yang tidak lain merupakan camat sekaligus penggagas kesenian Tayub di desa tersebut.


Sejak menjabat sebagai camat pada tahun 2007 silam, Pak Dasuki lantas mendirikan paguyupan seni tayub dengan nama SANGGAR ANUGRAH yang saat ini tengah mempunyai 21 sindir dari berbagai usia mulai dari usia 12 tahun hingga usia dewasa. Berbicara soal mencari bakat pemain seninya, Pak Dasuki membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk ikut serta berlatih bersama di paguyupan seni miliknya yang juga menyajikan kesenian ketoprak dan gamelan. 


Ada pula seni membatik yang turut dikembangkan pada desa tersebut. Hal ini membuat masyarakat Desa Njono semakin mandiri dan sejahtera dengan ketrampilan yang mereka miliki.
Terlebih produk batik yang ada sudah mendapat tempat di pasaran luar negri. Sedang untuk jangkauan pentas kesenian tayub,  meski masih dalam lingkup dalam negri, namun sejauh ini Kelompok Tayub Desa Njono telah menjejalah daerah Pekanbaru, Batam dan daerah lainnya untuk menampilkan kesenian khas Bojonegoro ini. Untuk sekali pentas, biasanya kelompok tayub ini dihargai sekitar 7,5 juta – 12 juta sepaket. 


Kesenian tayub adalah tradisi budaya yang tidak hanya perlu dijaga namun juga dikembangkan dan di promosikan. Kesenian ini dapat menjadi daya tarik wisata tersendiri jika mendapat tempat pementasan yang pas seperti halnya kesenian Tari Kecak  dan Tari Bali khas Bali yang mendunia. Hanya saja selama ini akses untuk promosi masih terbatas hanya pada lingkup-lingkup tertentu.


Lain halnya bila kesenian ini mencontoh kesenian Reog Ponorogo dimana Kesenian Tayub juga mampu dikembangkan untuk dijadikan ajang lomba seni tayub antar kota, antar universitas atau mungkin antar provinsi yang mana tempat  pertunjukkannya dapat dirujuk pada lokasi wisata Bojonegoro misalnya Khayangan Api, Bendung Gerak atau tempat strategis lainnya pada acara monumental seperti acara malam puncak Grebeg Suro.

Bojonegoro Berbagi, Njono Jaga Tradisi, Tayub  Guyup Siap Beraksi! B)

BUKIT TELETUBBIES ALA TIRTA WANA DANDER #ExploringBojonegoro




(03)
Kamis, 19 Desember 2013.

Petualangan hari kedua kali ini melaju ke sebuah lokasi ”Bukit Teletubbies” yang ada di selatan Bojonegoro. TIRTA WANA DANDER, begitu orang Bojonegoro banyak menyebutnya, adalah sebuah lokasi padang golf yang dilengkapi dengan sajian kolam renang dan juga biasa digunakan sebagai tempat perkemahan bagi anggota pramuka. Fasilitas umum seperti toilet dan warung makan turut mendukung pesona alamiah aliran jernih air sungai yang bersumber dari pegunungan. 


 
Lantas, mengapa saya menyebutnya sebagai ”Bukit Teletubbies”? Hal ini adalah karena sejak pertama kali melihat padang golf yang ada disana, mata saya langsung terperangah pada hamparan hijau dan aura ilalang berwarna pink yang dilengkapi dengan jajaran kambing gembala yang kala itu tengah ramai merumput. Kondisi ini lantas mengingatkan saya pada Bukit Teletubbies yang indah, damai dan nyaman yang kala itu hanya mampu saya dapati di layar televisi.



Semakin melangkah menyusuri sepanjang jalan Bukit Teletubbies Tirta Wana Dander, semakin saya sadar bahwa aset wisata yang mempesona ini bisa dibilang mengalami krisis. Hal ini dikarenakan, keberadaannya Bukit Teletubbies Tirta Wana Dander terbilang cukup memprihatinkan karena kondisi lingkungannya yang tidak lagi terjaga. Hal ini tentu sangat disayangkan bila menilik lokasi ini sebenarnya mampu dikembangkan layaknya Kebun Raya Bogor melihat dari udara, lahan dan keasrian yang ada. 
 

Taman Tirta Wana Dander sebenarnya bisa lebih dikembangkan sebagai tempat penangkaran hewan langka atau bahkan tempat perkembangbiakan tanaman khas ala Indonesia semisal taman bunga anggrek, anyelir dan lain sebagainya. Selain itu,  taman ini juga bisa lebih dipromosikan sebagai lokasi hunting foto yang menawan bagi para pecinta dunia fotografi. Pengembangan tempat outbond dengan dibangunnya flying fox atau permainan olahraga fisik pun terasa pas untuk dikembangkan di taman ini. Pembangunan pendapa untuk tempat pementasan wayang, teater ataupun pertunjukan khas Bojonegoro juga dirasa perlu untuk mendukung pesona taman wisata ini agar lebih mendunia dan banyak dikunjungi masyarakat domestik maupun luar negri. Tentunya juga perlu dukungan sinyal Wifi agar para pengunjung semakin nyaman berkunjung ke tempat ini.



Potensi yang ada pada Bukit Teletubbies ini tidak hanya bisa mandeg sampai disitu, karena pembangunan pasar kreasi hasil kerajinan serta oleh-oleh khas ala Bojonegoro juga dapat dikembangakan pada titik ini. Namun yang terpenting dari semua ini adalah diperlukannya kerjasama dari semua pihak untuk turut menjaga dan mengembangkan aset yang telah ada demi kesejahteraan bersama.

Bukit Teletubbies-ku, hijau permai nan damaikanlah kami selalu! :) 


Kamis, 26 Desember 2013

WONOCOLO, SURGA MINYAK, SURGA DUNIA #ExploringBojonegoro



(2)


Perjalanan berlanjut menuju ke lokasi potensial berikutnya yang ada di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Di daerah ini merupakan kawasan tambang minyak bumi yang mana sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai penambang minyak.

Perjalanan menuju Desa Wonocolo tampak begitu mengagumkan dengan nuansa jalannya yang serupa menyusuri kawasan pegunungan. Rimbun, sejuk dan penuh pepohonan rindang. Kawasan ini seakan menjadi Kota Batunya Bojonegoro yang bebas polusi dan masih asri. Tampak di beberapa titik jalan, tengah berlangsung perbaikan jalan untuk mempermudah akses jalan menuju Desa Wonocolo.



Perjalanan berikutnya tampak begitu berbeda dengan nuansa pemandangan beberapa sumur pompa minyak milik Pertamina yang berada di sekitar kanan kiri jalan. Di lokasi tersebut, saya dan rekan sempat mengambil beberapa gambar. Tidak seberapa lama kemudian, kami tiba di daerah tambang minyak yang mana proses pengolahannya masih menggunakan cara tradisonal yaitu dengan menggunakan alat-alat tradisonal berupa sumur kayu tua dan tenaga manusia untuk menambang sumur dan mengolah minyak.



Pak Samsuri adalah salah satu penambang minyak yang kami jumpai di lokasi. Sambil menikmati waktu istirahatnya, beliau banyak bercerita mengenai kegiatan tambang minyak yang ada di sana. Menurut penuturan Pak Samsuri, tambang minyak yang tengah kami kunjungi merupakan tambang minyak milik KUD Usaha Jaya Bersama yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat Desa Wonocolo. KUD Usaha Jaya Bersama ini berdiri sejak tahun 2008. Para penambang minyak biasanya mulai beraktifitas sejak pukul 6 pagi hingga 10 pagi. Kemudian, pekerjaan berlanjut dari jam 1 siang hingga jam 6 petang. 


Tambang minyak milik KUD Usaha Jaya Bersama ini biasanya mematok harga Rp. 700.000,- untuk setiap penjualan 1 tangki minyak mentah dan Rp. 850.000,-  untuk setiap penjualan 1 tangki minyak yang telah diolah. Sejauh ini, hasil tambang minyak yang ada di daerah tersebut memang masih mengandalkan pihak Pertamina sebagai penadahnya. Dari hasil penjualan minyak tersebut, biasanya para pekerja di tambang minyak mendapat upah sekitar Rp. 50.000,-  hingga Rp. 100.000,- per hari yang dibayarkan setiap harinya.


Pak Samsuri menambahkan jika selama ini para penambang minyak memang hanya terkendala oleh perubahan cuaca karena saat musim penghujan seperti saat ini, penambangan dan pengolahan minyak tidak dapat dilakukan secara maksimal.

Dengan potensi pemandangan alam yang indah serta Sumber Daya Alam (SDA) berupa kandungan minyak bumi yang melimpah, sudah seharusnya Bojonegoro mampu mandiri untuk mengolah potensi yang ada sehingga mampu meningkatkan income yang tentu diharapkan dapat berimbas pada tingkat kesejahteraan masyarakatnya.

Pembangunan kawasan wisata alam berupa outbond, villa, hotel atau bahkan tempat penelitian tambang minyak merupakan salah satu ide yang sekiranya dapat dikembangkan pada daerah ini. Disamping itu, Bojonegoro juga harus mulai mampu berbenah untuk lebih mampu memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada untuk dapat mengolah dan memasarkan hasil tambang minyak bumi agar supaya SDA yang ada tidak perlu mendapat campur tangan pihak asing. 

Di Desa Wonocolo, banyak juga dijumpai sumur tua yang sudah tidak berproduksi. Hal ini dapat pula menjadi salah satu obyek wisata yang menarik misalnya sebagai tempat kegiatan off road dan sebagainya. Minimnya fasilitas umum seperti SPBU dan lampu penerangan jalan di kawasan ini juga perlu mendapat perhatian dari pemerintah agar supaya pengguna jalan lebih nyaman ketika berkujung ke WONOCOLO!




Untuk sekedar informasi bahwa selain mampir ke Wonocolo, kita juga dapat berkunjung ke daerah Kasiman untuk membeli oleh-oleh kayu ukir khas Bojonegoro yang tersedia dalam berbagai bentuk ukiran. Beberapa diantaranya adalah ukiran berbentuk kaligrafi, jam, gitar dan masih banyak lagi. Tunggu apalagi? Liburan? Sesekali mari berkunjung ke WONOCOLO!!

Minggu, 22 Desember 2013

MALO, GERABAH UNTUK DUNIA #ExploringBojonegoro



(1)
Kita berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Namun ternyata tanah tidak hanya sekedar menjadi tempat asal dan kembali. Bagi sebagian besar masyarakat Malo, tanah merupakan penyambung nyawa dan lahan untuk berkreasi.

 Jembatan Malo Van Bojonegoro
 
Rabu, 18 Desember 2013.
Siang itu, setelah berbincang sekedar dan meluangkan waktu makan siang dengan menu sate dan gule di warung Mbak Min bersama Bapak Dandy selaku camat di Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, saya dan tim rombongan #ExploringBojonegoro melanjutkan perjalanan hari pertama kami menuju rumah salah satu pengerajin gerabah yang ada di kawasan setempat. 


Bapak Safraun yang tidak lain merupakan pemilik rumah dan sekaligus tengkulak kerajinan gerabah celengan, menyambut kedatangan kami dengan antusias. Tidak butuh waktu lama bagi kami untuk saling berbaur. Setelah dipersilahkan masuk ke dalam rumah beliau yang notabene tampak penuh dengan jajaran celengan warna warni dengan berbagai bentuk binatang, Pak Safraun lantas mulai bercerita tentang awal mula usahanya sebagai tengkulak gerabah yang telah dilakoninya sejak sekitar tahun 1980an. Dengan modal hutang seadanya dari tetangga, Pak Safraun lantas menghimpun hasil kerajinan gerabah milik tetangga sekitarnya yang kala itu belum memiliki wadah dan tempat pemasaran yang pas. 


Hingga saat ini, kerajinan gerabah ala masyarakat Malo mampu memproduksi sekitar 20 buah celengan beraneka bentuk per hari. Sedang dalam setiap kali pengiriman, Pak Safraun mampu mengirim 80 buah celengan ukuran besar, 80 buah celengan berukuran sedang dan 100 buah celengan berukuran kecil. Harga celengan tersebut juga cukup variatif yaitu mulai harga Rp. 7.000,- hingga sekitar Rp. 75.000,- per buah. Untuk saat ini, pemasaran gerabah celengan ini masih mencakup kawasan Ponorogo, Kudus, Semarang, Solo dan termasuk Bojonegoro kota. 


Selama menjadi tengkulak, cuaca turut menjadi salah satu kendala yang mempengaruhi jumlah produksi gerabah celengan. Tidak hanya itu, dari tempat pembuatan asalnya, ternyata produksi gerabah celengan ini juga belum mampu mencakup pasaran internasional atau bahkan setidaknya mencakup lingkup nasional. Padahal menurut penuturan Bapak Dandy selaku camat di Kecamatan Malo, dalam suatu jadwal kunjungannya ke Kota Malang, Jawa Timur, bahwa tanah yang digunakan sebagai produksi gerabah di Malang, merupakan tanah yang di impor dari Singapore dan ternyata jenis tanah tersebut begitu melimpah ruah di Kecamatan Malo.
Jadi jika memang demikian, harusnya Kecamatan Malo bisa menjadi daerah yang makmur dengan adanya kerajinan gerabah dari tanah yang berkualitas.

Melihat dari segi bentuk, menurut saya masyarakat Malo khususnya yang berprofesi sebagai pengerajin gerabah, perlu untuk meningkatkan kreasi bentuk gerabahnya sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga tidak melulu berpakem dengan bentuk yang ada yaitu bentuk celengan macan, gajah, bebek, dan orang utan. Tetapi mungkin bisa lebih dikreasi menjadi bentuk patung penari sandur, perahu, atau bentuk-bentuk kartun terkini dengan variasi warna yang lebih menarik.

Dengan demikian, diharapkan harga jual gerabah dapat turut meningkat dan tentu selain itu, pemerintah juga diharapkan mampu memfasilitasi masyarakat dengan terapan ilmu dagang online sehingga masyarakat Malo dapat lebih mampu memasarkan kreasi gerabahnya melalui media online yang notabene mampu menjangkau masyarakat luas dengan sekali "klik".

MALO Mendunia, Bojonegoro JUARA!! :)

Senin, 11 November 2013

...KEBEBASAN...


Ajak aku pergi, untuk bebas !!!

Apa yang paling bisa membuat kamu iri, dengki, patah hati setengah mati?
Kalau aku jujur deh jujur sejujur-jujurnya. It's all about "dolan".
Hiaaaaa... 


Aku termasuk anak manusia yang terlalu dilindungi mungkin juga karena saking "langkanya". Makanya suka rada ribet dapet izin setiap kali mau pergi main rada jauhan dikit. Hal itu bikin aku hobi "menyelundup" dan "pergi tanpa pesan" . Jiaaaahh.. jangan ditiru :3 . 

Masa SD, SMP bin SMA adalah masa "ngempet" hebat dalam hidupku. Gimana enggak? setiap kali sahabatku ada acara "dolan jama'ah" entah kemana, korban gigit jarinya ya hanya aku :'( . Paling bisa dolan jama'ah gitu cuman pas moment rekreasi sekolah. Wow banget gak seeehhhh... !!!!.

Jadi temanku sudah pada bertebaran pergi kesana-kemari. Poto sana poto sini. Narsis sana narsis sini dan aku??? dimanakah aku berada?? ya aku berada dalam ruang patah hati. Nyesek senyesek-nyeseknya cuma bisa stalking cerita seru mereka lewat efbeh, lewat file foto HP. Ya Allah, kapan hamba bisa dolan-dolan gituuuuuuu??? *tanyaku kala itu. 

JRenggggg...
masa pembalasan itu datang. Yes, aku udah lulus sekolah. Happy gila akhirnya bisa kuliah dan langsung kerja. Kutabung secuil demi secuil uang gajiku. Berharap suatu ketika cuilan ini akan memberi arti lebih bagiku. Membawaku pergi jauh menikmati semuanya.. mengecup indah pesona Malang, menyembunyikan aku di Bandung, menyandraku ke Raja Ampat, meninggalkanku di Jogja.. Ya Allah.. indahnya duniaMu dan betapa kecilnya aku yang masih berdiri disini-sini saja. 


Demi apapun kalau kamu suruh aku pilih ni uang buat beli baju apa beli tiket liburan, maka dengan senang hati aku akan bilang PILIH TIKET LIBURAN lah. Waaaa... aku pingin bebas. Pergi kesana pergi kemari. Pingin poto sana poto sini. Auk ah ni baju mau gak ganti-ganti no ploblem what-what. Yang penting background poto bisa selalu ganti-ganti. hehehe

Duh Tuhan,
aku mencintai karya megahMu, maka cintailah aku sepenuh hati agar aku bisa lebih leluasa mencintai segala rupa ragam tempat ciptaanMu, agar aku mengingatMu, dan semakin jatuh cinta padaMu.

Aku berharap,
suatu ketika aku akan pergi dolan berjama'ah. Dengan pasanganku, dengan keluargaku, dengan sahabat-sahabatku dan dengan uang jerih payahku sendiri. Agar supaya aku nggak perlu ngerepotin siapapun buat nanggung aku dan kebutuhanku. *Well, karena aku tahu pasti mereka juga udah repot dengan dirinya sendiri.


*Nulis Apa siihhh iiniii?? Auk ah... curcol bookk.. Lagi badmood. Pingin dolan :'(
Huwaaa.. ayok dolan yukkkk !!!


Minggu, 03 November 2013

MUSTAHIL


Cinta, Cantik, Baik, Pandai, Kaya, Alim, Bahagia, Sejahtera = MUSTAHIL

Ada sepercik tinta.
Warnanya hitam.
Itu berarti dia keruh.
Aku suka heran setiap kali memandangnya merengut.
Kepalanya bersungut-sungut.
Giginya saling bertaut.
Gemerutuk !!!


Sumpah serapah.
Api yang menyala.
Menakutkan.
Disana ada gelora.
Gelora yang nanar.
Tidak mau KALAH.
Harus selalu tampak ter-WAH.
Harus yang ter-ISTIMEWA.
Begitukah??


Suatu dalil.
Yang agamis berbicara tentang surga dan ayat-ayatnya.
Yang pintar berbicara tentang prestasi-prestasinya.
Yang cantik bicara tentang mata jalang yang memuji habisnya.
Yang kaya berbicara tentang kemewahan dunia.
Yang ini yang itu yang semuanya ternyataaa...... ??????

Tidak bisakah kita?
Bersikap untuk biasa.
Aku tidak akan mengambil keberuntunganmu.
Juga kau tidak akan mendapat secuilpun dari garis mujurku.
Jangan dikte aku seperti juragan sombong penunggang keledai.
Aku sungguh tidak akan bisa mengambil apapun darimu.


Kubuka kitab ilmu.
Kata Tuhan "Jangan Mengeluh"
Kata Tuhan "Jangan Sombong"
Kata Tuhan "Jangan Zina"
Dan tapi mengapa Tuhan berkata berulang-ulang
Untuk "JANGAN MUNAFIK????"


Sabtu, 05 Oktober 2013

Jalan-Jalan Santai? Yuk ke TPK Bojonegoro!



Di Bojonegoro kota, adakah tempat pelepas penat yang pas? Yang tidak memerlukan waktu jarak tempuh terlalu jauh? Yang luas, yang cocok untuk sekedar tempat nongkrong bersama teman, jalan-jalan santai atau bahkan bersepeda ria? Jawabannya ADA!

Tidak perlu terlalu jauh menempuh jarak menuju Khayangan Api, Waduk Pacal ataupun Kebun Blimbing beserta pesona Bendungan Geraknya hanya untuk mendapatkan nuansa santai dengan pemandangan yang mendamaikan. Karena memang untuk mencapai tempat-tempat wisata semacam itu, dibutuhkan waktu khusus seperti hari libur untuk benar-benar mampu mengecap sensasi nyamannya, sedang dalam hal ini waktu kita terbatas. Terbatas pada jam pulang kerja, sekolah, kuliah yang selalu saja saling kejar antara siang menuju sore. Terbatas pada hari esok yang tengah menanti dengan segudang aktifitas yang siap menyapa sebelum akhirnya benar-benar bertemu weekend. Lantas apakah untuk sekedar refreshing, kita harus selalu pasrah menunggu akhir pekan? Tentu itu tidak perlu terjadi karena menumpuk penat disaat esok masih ada sisa tugas yang perlu dituntaskan justru dikhawatirkan akan memperburuk performa kita.

Jadi bagaimana? Haruskah kita kembali memandang bosan the one and only tempat refreshing terdekat  pada sudut-sudut Alun-Alun Bojonegoro yang makin kian sesak ramai dan seakan sudah tidak memberi tempat lagi bagi kita untuk sekedar duduk santai? Ataukah kita kembali duduk pasrah sambil ngopay di Warung Kopi? Atau bahkan yang terparah adalah haruskah kita kembali pulang, menatap jajanan sinetron di TV, tidur dan mendapati esok dengan rutinitas yang begitu-begitu saja? Semoga saja tidak :) .Ya, semoga saja tidak. Karena dalam hal ini saya ingin menawarkan salah satu tempat di sudut Bojonegoro yang saat ini kita sadari atau tidak, tengah naik pamor. Dimanakah itu? Ini dia pict-nya:

Sabtu, 21 September 2013

TERIMAKASIH HACHI, AKU BANYAK BELAJAR DARIMU ! :)



Berbicara tentang film kartun favorit. Saya jadi teringat sosok Hachi dalam film kartun Hachi si lebah madu. Film bergenre fabel ini saya kenal melalui saluran TV Trans7 yang kala itu masih bernama TV7.  Film ini awalnya disiarkan pada jam 6 petang namun kemudian disiarkan ulang pada jam 5 pagi pada stasiun TV yang sama. Sejak disiarkan pagi hari itulah, saya jadi rajin bangun lebih pagi dari biasanya. Dampak lainnya tentu saja saya jadi memiliki kenbiasaan berangkat sekolah lebih awal dari biasanya dan alamat terbebas dari macet.

Dikisahkan Hachi adalah lebah madu yang malang karena terpisah dari ibu kandungnya. Namun dalam perawatan kakek Kumbang, Hachi tumbuh menjadi pribadi yang ramah, baik hati dan penuh optimis bahwa kelak dia akan dapat bersua kembali dengan ibunya. Sikap gigihnya inilah yang menghantarkannya untuk berani mengambil resiko menempuh banyak aral melintang demi mencari sang ibu yang ternyata adalah ratu lebah. Selama perjalanan tentu banyak hal baru yang dialami Hachi baik berupa penerimaan, masalah ataupun bahkan pengalaman pahit lainnya. Tapi Hachi tetap sabar dan selalu dapat menyelesaikan segala konflik hidupnya dengan baik. Maka tidak aneh ketika akhirnya Hachi juga menemukan banyak teman baru yang begitu menyayanginya selama perjalanannya.

Musim boleh berganti, tapi tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi orang tua kita, orang-orang yang telah banyak berjasa dalam hidup kita dan juga posisi sahabat-sahabat yang telah kita pilih dengan suka rela. Sama seperti Hachi yang tidak pernah mampu menghapus rasa rindunya pada sang Ibu. Hachi yang tahu terimakasih kepada kakek Kumbang dan Hachi yang baik hati serta banyak teman.

Dari kisah Hachi ini, saya banyak belajar bahwa betapapun orang tua, tugas kita sebagai anak adalah untuk tetap mengakuinya, mengakui keberadaannya dan tentu juga berusaha berbakti kepadanya. Hachi banyak menginspirasi saya bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Bahwa pertemuan akan ada. Setiap masalah pasti akan dapat teratasi. Setiap lawan akan mampu jadi kawan dan bahwa usaha itu perlu, yakin itu syarat mutlak dan bersikap baik adalah kunci.

“Tulisan ini di ikut sertakan dalam GA pertama Mencari Motivasi”
Link Lomba : http://motivasionepiece.blogspot.com/2013/09/inspirasi-tiada-henti.html

ALLAH SWT SANGAT SAYANG AKU ! :)



Aku ingat, ketika semua serasa tidak adil. Ketika apa yang seharusnya bisa aku genggam, menguap begitu saja bersama takdir. Jadi aku sedih. Sedih ketika aku tidak sempat mendaftar di PTN yang kuingini akibat tidak sempat mengikuti SNMPT. Aku mengeluh? tentu saja. Aku manusia normal yang tidak ingin berusaha sok bijak hanya untuk berusaha menipu dengan tampil "baik". Akhirnya aku disini, melalui masa-masa kuliahku disini. Di IKIP PGRI BOJONEGORO dengan jurusan yang sama sekali bukan harapanku. Aku memilih Bahasa Inggris dan mamaku berkata Matematika. Aku gemas, akhirnya aku pasrah pada pilihan orang tua "yang katanya terbaik" itu. Aku tidak ingin mati stress. Maka aku tahu aku harus melalui ini. Ternyata Allah SWT sangat sayang aku dengan caraNya yang incredible. Aku memang ambisius. IP rentangan diatas 3,3 tidak lantas memuaskanku. Minatku tetap satu, mengincar pengakuan bahwa sebenarnya aku berbakat dan mampu berbahasa Inggris. Jadi ambisi itu terkabul. Pada 11 April 2012 tahun lalu aku pulang dengan embel-embel Juara I Speech Contest antar mahasisawa se Eks-karesidenan Bojonegoro dan aku menjadi satu-satunya mahasiswa FPMIPA yang pulang tanpa arang dalam ajang ini. Ini adalah piala ke-10-ku (Walau dirumah cuma ada 5, karena yang 5 lainnya diminta untuk dipajang di sekolah ). Masih kalah jauh dari pencapain piala adikku yang sudah menyentuh angka 36 . Mama terkejut? tentu. Aku memang hampir tidak pernah bercerita tentang apa saja rencana dan misi yang aku lakukan. Bukannya tidak terbuka, tapi aku lebih suka memberi fakta . Tahun ini meski tidak lolos seleksi, aku senang karena univ tempatku menimba ilmu mempercayai aku dan 5 kawanku yang lain untuk ikut seleksi ONMIPA di Batu, Malang pada akhir April lalu. Allah begitu sayang padaku, seminggu sejak menggenggam ijazah. Aku langsung mendapat tawaran kerja di salah satu stasiun radio. Setelah melalui masa training dan sistem eliminasi, aku lolos dan hasilnya aku sudah bisa membeli sepeda motor sendiri. Pengorbanan "mengkredit motor" ternyata sungguh melelahkan tapi juga sekaligus melegakan. Aku juga masih ingat bagaimana awal aku menjadi guru les. Itu bukan aku yang mencari tapi seseorang menawarkannya untukku. Aku bersyukur, rejeki itu datang lagi. Sekarang pekerjaanku dobel. Menjadi penyiar radio dan guru les privat MIPA + BIG untuk siswa SMP-SMA. Tidak hanya dobel, bahkan kadang bisa tripel jika ada tawaran MC. Tapi MC itu ribet. Aku tidak tahan harus pusing memilih kostum dan berdandan ala tante menor. *Jadi aku membatasi tawaran yang ini (MC). Setiap hari adalah hari yang lelah dan berlalu dengan menyenangkan. Ketika pekerjaan rumah beres, aku mengejar jam siar, setelahnya aku kuliah, sorenya aku ngeles dan malamnya aku siaran lagi. Itu rutinitasku. Allah SWT selalu sayang aku sekalipun aku suka mengeluh. Aku senang memiliki keluarga yang memberi kepercayaan penuh padaku. Aku senang mempunyai teman-teman yang cerdas dan penuh semangat. Juga pasangan yang sama "semangatnya" denganku. Aku senang bisa mandiri dan saling dukung bersamanya. Aku senang berhubungan dengan modal kita pribadi tanpa perlu "minta" orang tua. Aku senang bersamanya dari mulai kita berdua sama-sama belum bekerja hingga akhirnya bisa beli ini-itu sendiri. Btw kalau mau tahu resep lancar rejekinya, gampang saja. "BIASAKAN RUTIN SHOLAT DHUHA" . Selama ini aku memang terlalu banyak melewatkan Tahajud akibat terlalu lelah. Tapi sebisa mungkin aku menjaga sunnah Dhuhaku. Soal amalan yang lain aku tidak akan banyak bercerita. Biar hanya aku dan Allah yang tahu . Terimakasih sudah membaca. SUKSES DAN SEMANGAT selalu ya. Kenapa harus semangat? karena semua ini hanya sementara. Semangat sangat penting untuk amunisi menghadapi guliran roda waktu yang terus menggelinding. "KEBAHAGIAAN DAN PENCAPAIAN YANG KITA USAHAKAN SENDIRI AKAN LEBIH BERMAKNA DARI APAPUN. TAPI KETAHUILAH TAHAP AWAL UNTUK BAHAGIA ADALAH.. MARI BERSYUKUR !! -Alhamdulillahirrabilalamin-"

NB : Tulisan ini diikutsertakan dalam GA persembahan

@siryscreation, @Juniarmitha dan @GayaPriaShop. Info Kuis : http://siryscreation.blogspot.com/2013/09/september-giveaway.html?m=1

Sabtu, 14 September 2013

Hai MAYA-MAIA, kenalan yuk!!! B)



Maya- Maia kembarkah?
kalau menurut ilmu penerawangan saya sih seperti itu :D *Sok Teong ^^v Tapi kalau dilihat dari bulan lahirnya pasti nih cewek-cewek bernama 11-12, lahir di bulan MEI? ya kan??? *Sok Teong (lagi) :D 


Nah makanya, biar saya nggak *SOK TEONG teruss.. maka perkenankanlah saya menuntaskan rasa ingin tahu saya dengan membaca novel Maya-Maia ini. Apakah mereka putri yang tertukar? Apakah pacar mereka tertukar? Atau apakah mereka ini masih ada hubungannya dengan Maia ex Ahmad Dhani? *ngalantur =,=" , dan yang paling ingin saya tahu lagi adalah APAKAH BENAR AKAN ADA STEMPEL BIBIR SI PENULIS DISANA? hihihihi ^^v

Itu dia alasan simpel saya berdasarkan kesan pertama saya ketika pertama kali melihat cover ini di pajang sebagai hadiah GIVEAWAY. Semoga berkenan :)


NB : Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway #MayaMaia persembahan http://whentheheartchimes.blogspot.com/

Sabtu, 07 September 2013

SEMOGA SAYA JADI PRESIDEN (Giveaway : Khayalanku.. )



Menjadi PRESIDEN adalah impian masa kecil saya..,
waktu itu ingin sekali rasanya merubah negeri ini menjadi negeri yang lebih baik dari sebelumnya. Em.. seandainya saja saya bisa jadi presiden...
saya tidak akan muluk-muluk dulu memikirkan pemberantasan korupsi ataupun meningkatkan pendapatan per kapita, tapi saya ingin mencoba TEROBOSAN BARU versi saya sendiri.
mungkin inilah skenario saya selama masa jabatan 5 tahun :

1. Setahun pertama, saya ingin merubuhkan semua bangunan yang "kurang layak" dan bangunan yang tidak sedap di pandang mata yang tidak memiliki nilai seni atau keindahan dari segi manapun. Plus ada sesi bersih-bersih negara total, (kalau biasanya hanya ada kegiatan bersih-bersih rumah, nanti ketika saya jadi presiden, akan saya agendakan sesi bersih-bersih negara). Kegiatan ini termasuk mencabut segala jenis rumput-rumput liar, membersihkan saluran air, dan aksi ini dilakukan sama seluruh rakyat INDONESIA, tidak peduli mereka itu jabatannya MPR ataupun artis.. pokoknya seluruh rakyat INDONESIA wajib bergotong royong dalam hal ini.

2. Tahun berikutnya, saya ingin menggratiskan semua bahan material untuk pembangunan infrastruktur baik rumah tinggal, gedung, rumah sakit, tempat rekreasi, dll. Dan sebelum menjadi "kuli", semua rakyat INDONESIA akan mendapatkan materi PERKULIAN dan PEMBANGUNAN dulu, agar supaya bisa saling gotong royong membangun rumah-rumah, gedung-gedung, dan segala fasilitas yang diperlukan sesuai dengan daya imajinasi mereka. Kalau perlu dibuat  tim creative, untuk saling berlomba membuat dan membangun karya bangunan yang paling unik, kreatif dan terbaik di dunia. Aamiin. :D

Minggu, 01 September 2013

Before I'm Too Old (GA Aida MA)



"  Bagi yang belum berumur 30 tahun, sharing juga apa-apa saja yang ingin kamu capai sebelum umurmu 30 tahun."

Hai kak Ai, saya ikut GA-nya ya :)

Berbicara tentang hal-hal yang ingin saya capai sebelum usia saya 30 tahun,
sebenarnya banyak sekali sih, tapi mengingat usia saya sekarang hampir genap 21 tahun,
maka berikut hal-hal utama yang ingin saya capai secepatnya :

1. Memantapkan hati untuk mulai berhijab syar'i
(ini susah ni, karena saya masih terlalu cinta sama jeans dan gaya casual =,=" )

2. Tahun 2014 mesti bin wajib fardu ain lulus kuliah S1 dengan nilai memuaskan dan insyaAllah melanjutkan S2 secepatnya.

3. Menikah di usia 23,5 tahun (hehehe.. ada setengahnya :D )

4. Menikah dengan dana pribadi yang sudah "kami" tabung jauh-jauh hari *aamiin.

5. Bekerja dengan jam pulang kerja maksimal jam 3 sore. Biar sisa waktunya, bisa saya manfaatkan untuk mengurus suami, anak dan istana saya, sehingga tidak perlu pembantu.

6. Kalau belum bisa bekerja kantoran, setidaknya saya akan membuka khursus les di rumah dengan mapel MIPA dan Bahasa Inggris untuk SD-SMP-SMA.

7. Segera menemukan kucing betina *anti pesek agar bisa lekas berternak kucing.

8. Membeli perkebunan kelapa sawit di Sumatra. Kebetulan ada saudara yang sudah menekuninya.

9. Bisa memberi uang jajan lebih buat adek dan ortu lebih dari yang selama ini bisa saya beri. *aamiin.

10. Memiliki anak di usia 24-29 tahun maksimal 2 anak cukup :D

11. Semoga disegerakan dan dipantaskan Allah SWT untuk naik haji agar supaya saya bisa khusyuk berhaji. Kalau sudah manula, kebanyakan staminanya kurang mendukung =,="

12. Rutin menulis "dengan hati", bukan karena diburu DL :D dan tentu saja tetap ber-kuis ria. hehehe. Tidak ada niat "harus" menerbitkan buku sih, karena saya memang terlahir sebagai pecinta bukan pencipta buku. So, insyaAllah semoga buku-buku koleksi saya nanti bisa cukup pantas dibangunkan perpustakaan pribadi di rumah yang bisa di konsumsi *publik yang tentu publik yang meminjam buku tersebut harus bin must *bertanggungjawab. :D

Demikian jawaban singkat padat *yang kepanjangan dari saya. :D
Semoga berkenan ya kak.

NB :
Maaf kak tidak bisa bercerita panjang lebar kali tinggi, karena tidak adanya kata "jelaskan dan mengapa" di kalimat kuis. :D

Tulisan ini diikutsertakan dalam GA kak aida MA yang mana info lengkapnya bisa di klik di
http://jarilentikyangmenari.blogspot.com/2013/08/ga-aidama.html




Senin, 26 Agustus 2013

Yuk Ikutan BIG Giveaway: Gokil Love ! DL 30 September 2013

Hadiah GIVE AWAY ini adalah :

Ikunenmo (Novel setting Jepang) - Kisah cinta mengharukan seorang gadis yang bodoh.
Hasrat Terdalam (Novel setting Jember) - Kisah cinta mahasiswi yang galau milih antara suka dan cinta.
+ Tanda tangan dua-duanya.
Ikunenmo (Novel setting Jepang) - Kisah cinta mengharukan seorang gadis yang bodoh.
Kunti, I Love (Antologi, di dalamnya ada karyaku).
+ Tanda tangan dua-duanya.
Novel Sahaja Cinta karya Achoey El Haris [SEGEL] bonus Purbasari Blush On.
Novel Senyuman Bidadari karya Suden Basayev Bonus Nail Henna dari Mekah.
Buku Nonfiksi Misteri Supersemar karya A Yusrianto Elga Bonus Nail Henna dari Mekkah.
Dan Hadiah pulsa @10.000 bagi 2 Pemenang lainnya.
Yang dapet blush on dan nail Hanna, kalau nanti pemenangnya cowok, bisa lah ya, dikasihkan
ke yang cewek. ^^
TOTAL Pemenang: TUJUH Pemenang Terbaik.

Simak syarat dan info lengkapnya di :
http://phiendpuz.blogspot.com/2013/08/big-giveaway-gokil-love-dl-30-september.html#.UhrItX-0uXY

KUCING PENYAMBUNG CINTA XD (GA JENK VINDY PUTRI)

Ini tentang kucing, aku dan dia.
Well, aku sudah punya sesuatu, eemm.. gimana ya bilangnya?
Mau bilang pacar nih umur udah kaga' pantes banget bilang gituan,
Mau bilang calon suami,akika juga belum kelewat dewasa dan belum keburu ngebet nikah :v
Hahaha, okelah sebut saja dia someone spesial yang dalam hal ini aku tulis sebagai mas pacar :v.
Kenalin, namanya dia itu mas ARIF, eh tapi jangan ditaksir ya.. nanti aku nangis lo :D

Jadi setelah kucing peliharaanku mati, aku sedih gundah gulana jess =,="
Maka akhirnya jadilah mas pacar  membeli kucing sejenis milikku walau beda ras. :D
Punyaku dulu anggora, punya do'i sekarang persia medium.

Nah, pas dia beli itu dia kaga' bilang ke aku, 
Aku sempat marah-marah gegara dia sering baget komen2an di FB sama perempuan  yang belakangan aku tahu ternyata perempuan itu adalah penjual kucing hasil ternakannya sendiri =,=" . Jujur aku malu banget sama mas pacar, hadeh, aku segitunya sama dia padahal dia niatnya baik lo, pingin kasih aku hadiah kucing pengganti walau dia tahu kalau kucingku yang dulu tak akan pernah terganti. *Lebay Mode ON :D

Nah, happy dong aku punya kucing baru.
Tapi kucingnya yang nggak happy gara-gara aku uwel-uwel terus
(Uwel-uwes = gemesin = rempongin =dsb). :v
Mas pacar juga jadi sering cemburu gegara perhatianku sering habis di kucing. Si kucing juga ngerasa risih dan pasang muka BT banget kalau ketemu aku, mungkin hatinya bilang gini kali yak "Ya Tuhan, selamatkan aku dari penampakan manusia ini" :v
Eh lihat deh posenya yang lemah, lemas, ogah-ogahan dan nggak napsu sama sekali pas aku ajakin sesi poto bareng mas pacar, gemesin banget kan? xixixixixi.

Nggak jarang tu kucing kabur waktu ketemu aku, biasanya dia hobi ngumpet di kolong meja buat ngehindarin aku. Tapi anehnya kalau ada mas pacar, dia langsung guling2 disekitarnya sambil meong-meong gitu. Terus kalau di elus-elus sama mas pacar, kelihatannya ni kucing seneng banget, ya salam padahal dia itu kucing cowok lo, kok malah jeruk makan jeruk =,=" . Tapi begitulah, kucing yang kami beri nama Tobi ini, sekarang jadi kucing spesial dalam hubungan kami *ciiieeee... aseeekkk.. uhuuukkk *keselek kucing :v


GANTI TOPIK
How to membuat jenk Vindy Putri gendut?
wahhh... itu mudah sekali saudara, saudara tinggal mencontoh jejak pola hidup kucing saya yang unyu, gendut dan ginuk-ginuk itu. Apa resepnya? Resepnya adalah.. Taraaaa.... MAKAN-TIDUR-MAIN-PLUS TABURI DENGAN CUKUP KASIH SAYANG :D . Maap yes, akika dan pasangan juga kaga' bergizi gitu postur tubuhnya, jadinya saranku please jangan di prastice-in  tu resep gendut, soalnya alamat saya gak jamin kebenaran dan kemujarabannya. :D






Senin, 19 Agustus 2013

Sindikat Baca


Sindikat Baca adalah komunitas nonprofit yang bergherak di bidang literasi dan kebudayaan. Sindikat Baca percaya bahwa membaca adalah tindakan penting untuk mengasah kemanusiaan, intelektualitas, dan peradaban. 
 
Sindikat Baca memiliki sekretariat sekaligus yang kami fungsikan sebagai perpustakaan yang berbasis pemanfaatan bernama Rumah Baca, yang kami kontrak dengan dana dari donatur  sukarela kami. Di sinilah berbagai kegiatan, diskusi, rapat, dan berkumpul ala kadarnya dilakukan. Rumah Baca ada di Jalan Monginsidi Gg. 1 No. 04, Kampungbaru-Bojonegoro

Kamis, 08 Agustus 2013

AKU DIANTARA



Teman,
jika kamu membaca posting ini, please jangan mikir yang aneh-aneh ya.
Boleh ya sekali-kali aku share pengalaman pribadiku.
Semoga bisa manfaat. Aamiin


Kadang aku menilik ke atas, begitu tinggi.. dan aku jatuh. Aku kembali lagi melongok ke bawah, begitu dalam.. aku terperosok. Maka disinilah aku, aku "diantara". Diantara rasa syukur dan tidak puas. Diantara rasa ingin dan menerima. Diantara rasa iri dan menyadari. Aku.. aku diantara.

Kalau berandai, impianku sudah jauh mengepak. Tapi tidak semuanya harus dan mesti kuraih. Sedih memang jika terus berkubang pada rasa -tidak puas- , padahal jauh disana terlalu banyak mereka yang hidup serba terbatas.

Dunia berputar, mengacak-acak sisi hidupku. Menempatkanku pada posisi mana saja yang ia suka. Membawa pulang dan menambah koleksi piala dari berbagai jenis lomba ternyata tidak lantas membuatku bisa puas. Mulai dari rentetan juara Baca Puisi, Nyanyi, Speech Contest, Telling Story, Esai, Karya Tulis Ilmiah, Pidato BNK, kesemuanya itu masih saja membuatku merasa KURANG !! :'(

Kamu tahu mengapa? karena aku merasa hanya mampu menjadi juara tingkat Kota, Kabupaten atau OK lah, tingkat Eks-Karesidenan dan itu artinya bukan tingkat Provinsi, Nasional bahkan Internasional. 

Aku melihat ke atas, kembali ke atas, ke atas lagi.. dan jatuh. Predikat nangkring di posisi 3 besar setiap sesi pengambilan raport ternyata juga tidak lantas membuat aku bisa duduk manis di univ yang aku impikan. Bukan, bukan karena aku tidak bisa. Tetapi karena aku belum sempat mencoba. Waktu SNMPTN dulu, aku tidak ikut mendaftar karena ada suatu masalah pelik yang memang tengah terjadi dalam hidupku. Mau menunda kuliah? ah, aku bukan tipe orang yang hobi "nganggur" di rumah, hehehe.  Jadi disinilah aku sekarang. Menjadi mantan duta perwakilan Olimpiade Ekonomi dan Olimpiade Kimia tingkat SMA serta terakhir terkirim melaju ke ON MIPA sebagai delegasi kampusku sekarang. 

Aku tidak menyalahkan siapapun atau apapun. Aku mengerti Tuhan itu baik. Tuhan Maha Adil. Termasuk ketika aku mengerti bahwa rekan lombaku yang biasa dikirim dalam berbagai bidang menyanyi kini tengah sukses terkirim dalam ajang-ajang lomba internasional. Sedangkan aku? aku hanya baru bisa puas pernah 2x mengikuti rekaman di RRI dalam ajang musik keroncong bersama grup keroncongku yang para pemainnya memang sudah "berusia" (dan hanya aku vocalis muda dan termuda).