Selasa, 29 April 2014

Kadang Saya Merasa Seperti...

Hari setelah hari Kamis adalah hari buruk! 
Sejarah terburuk dalam hidup saya yang kemudian dijejali beribu rasa sakit. 
Sakit akan abai.
Perasaan yang saya buat dan munculkan sendiri.
Jadi, hari setelah hari Kamis benar-benar mimpi buruk.
Mimpi yang dalam setiap tokohnya adalah anda.
Ya, anda. Dan.. selalu anda.
Manusia yang bertajuk penting saat ini. 
Mengapa begini?
Mengapa saya sendiri dan situ sibuk sendiri?
Saya rindu ditemani.
Saya rindu bercerita panjang lebar.
Saya sungguh rindu duduk dan hanya duduk saja berdampingan.
Saya rindu ketika saya mati langkah, mati arah.
Saya rindu sepasang tatapan yang mengekor dan membuat saya terperanjat.
Saya rindu merasa malu, merasa senang, merasa tenang.
Saya mendadak rindu benar pada kebiasaan lama yang lama-lama terabaikan.
Bisakah, sekali lagi..
Tengok saya, ajak saya, temui saya, satuuu jammmmmmmmm.. saja. 
Tidak perlu berkata apa-apa.
Tidak perlu membawa apa-apa.
Saya hanya ingin menuntaskan rindu pada anda.
Itu saja!. 


PS: Seandainya saya punya keberanian berbicara seperti biasa, meminta seperti biasa, memaksa seperti biasa, tapi ternyata saya tidak punya. Saya hanya masih punya rasa rindu yang beraninya luar biasa. Maafkan saya, ya? 

Senin, 28 April 2014

Stalk-Stalker.

Hei..
Selamat malam.
Sepersekian menit yang lalu, saya baru saja jadi stalker beberapa akun yang memang perlu "mendapat perhatian lebih". Atau kadang memang "lebih menarik perhatian". Hihihi.
Berbicara tentang sikap, saya memang tipe pemilih, walau saya tahu saya juga kurang suka ketika harus tidak dipilih.

Tapi apapunlah..
Dari sekian akun yang saya stalk. Kebanyakan dari mereka saya belajar tentang suatu hal "inspirasi". Bahwa ya, setiap hal yang dibagi memang mestinya tidak hanya berisi tentang egoisme "narsis" dan rasa ingin jadi yang paling dimengerti, diiyakan atau dianggap "ter-".

Jadi, sudahkah memperbaiki mutu postingan hari ini?
Saya belum, tapi semoga akan segera jauh lebih baik. :)

Minggu, 27 April 2014

...//

Ada bagian hampa/ yang tidak berani aku merasainya/ menyedihkan//
Bagaimana bisa kita kehilangan banyak hal?//
Dan aku disini/ dan kau disana/ terpisah// 
Oh.. semoga tidak berpisah//

Apa kabarmu hari ini/ lelaki yang kuingini jadi milikku?//
Sendirikah?/ Kesepian?/ Ingat aku-kah?//
Ah.. sejak kapan aku jadi mengenaskan begini?//
Menertawai hidup yang penuh angan//
Menantang matahari yang tinggalkan gersang//

Mungkin kau takkan kembali//
Mungkin kau telah mati//
Tapi kau pernah..//
Begitu...//
......//