Kamis, 25 Juli 2013

I WANNA GET A BOOK WHICH THE TITLE "MY WEDDING STORY"


Bagaimana bisa melupakan sebuah moment sakral setelah memperjuangkan untuk mencapainya habis-habisan? Bagaimana seseorang kemudian begitu meyakini bahwa dia yang ada bersamanya saat ini adalah teman yang pas untuk mengarungi segenap sisa hidup? Bagaimana rasanya kemudian ketika moment wedding begitu memberikan kejutan teman tidur yang biasanya hanya bantal, guling dan boneka bisu?  Bagaimana hebohnya ketika segala persiapan mendadak tampak begitu detail dan ter-target PERFECT hanya untuk satu momentum yang hanya berlangsung dalam hitungan jam dan bahkan tidak sampai dalam hitungan bulan. Bagaimana kemudian seseorang bisa berinisiatif untuk yakin, pasti, siap dan tidak akan menyesal dalam pilihannya kala itu? Bagaimana kemudian jika rekan keluarga sanak famili mendadak memperbanyak diri dalam hitungan detik seperti nuklir hanya karena satu ikatan "pernikahan" ?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang sangat menggugah naluri perempuan saya untuk ingin juga turut menilik sebuah moment keputusan besar yang akan merombak habis seluruh ego, idealis dan anti sosial seseorang. My Wedding Story semoga berjodoh dengan saya, dengan rasa ingin tahu saya seperti para penulisnya yang menemukan jodoh yang begitu mendamaikan dan tentu begitu menginspirasi. :)

Tulisan ini diikut sertakan dalam Give Away Persembahan dari Mozaik Indie Publisher
link : https://www.facebook.com/notes/mozaik-indie-publisher/quiz-my-wedding-story/276964579110296

YUK DAPETIN BONEKA KARYASUKASUKA






Dalam rangka launching buku Boneka dan aksesori rajut anak, mimin KARYASUKASUKA ingin memberikan:
2 paket (boneka & key chain) untuk 2 orang pemenang.
Untuk mendapatkan hadiah tersebut cek syarat-syaratnya di:

http://karyasukasuka.blogspot.com/2013/07/bagi-bagi-hadiah-dalam-rangka-launching.html


Mari, ikutan yaaa :)

Senin, 22 Juli 2013

Lomba Menulis Cerita Remaja (LMCR-2013) Berhadiah Total Rp 92 Juta


JANGAN LEWATKAN…LMCR 2013
KESEMPATAN BERPRESTASI MENJADI PENGARANG UNGGUL DI TANAH AIR TERCINTA INI.
Bagi Anda Semua – Putra Putri Terbaik Negeri
Lebih Berbobot, Lebih Bergengsi, Lebih Banyak Pemenangnya
Lomba Menulis Cerita Remaja (LMCR-2013)
Berhadiah Total Rp 92 Juta
20 Cerita Pendek Terbaik Diterbitkan sebagai Antologi LMCR 2013

Syarat-Syarat Lomba
1. Lomba terbuka bagi pelajar (Kategori A: Pelajar SLTP; Kategori B: Pelajar SLTA), mahasiswa, penulis/pengarang dan umum (Kategori C), warga Indonesia di Tanah Air maupun yang bermukim di Luar Negeri.
2. Lomba dibuka 1 April 2013 dan ditutup 25 September 2013 (Stempel Pos/Jasa Kurir)
3. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang benar, indah (literer) dan komunikatif
4. Naskah yang dilombakan karya asli (bukan jiplakan, terjemahan atau saduran), belum pernah dipublikasi dalam bentuk apa pun dan tidak sedang disertakan lomba serupa
5. Tema Cerita: Dunia remaja dan segala aspek rona kehidupannya (cinta, harapan, kepedihan, perjuangan, kekecewaan, perjuangan hidup dan pencerahan)
6. Panjang naskah 5 – 10 halaman A4, 1,5 spasi Times New Roman 12 Font, 2 (dua) rangkap, dilampiri foto copy identitas KTP/Kartu Pelajar/Paspor/SIM/Kartu Keluarga (Pilih salah satu) dan foto pose bebas serta file naskah cerpen yang dilombakan dalam CD/DVD
7. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 (satu) judul. Perjudul dilampiri struk/bon pembelian produk PT Rohto Laboratories Indonesia (jenis produk apa saja, bebas memilih) – klik www.rohto.co.id
8. Naskah dikirim ke Sekretariat LMCR: Jalan Gunung Pancar No.25 Bukit Golf Hijau Sentul City Bogor 16810, dalam amplop tertutup dilampiri persyaratan Butir 6 dan 7, tulis keterangan Kategori-nya A, B atau C di bagian kanan atas amplop.
9. Naskah yang dilombakan menjadi milik penyelenggara, hakcipta pada pengarang
10. Pemenang diumumkan 26 Oktober 2013

Jumat, 19 Juli 2013

Long Distance - Bruno Mars


There's only so many songs That I can sing to pass the time
And I'm running out of things to do
To get you off my mind
Ooohh,no

All i have is this picture in a frame
That I hold close to see your face every day


With you is where I'd rather be
But we're stuck where we are
And it's so hard,you're so far
This long distance is killing me
I wish that you were here with me
But we're stuck where we are
And it's so hard,you're so far
This long distance is killing me

It's so hard,it's so hard
Where we are,where we are
You're so far,this long distance is killing me
It's so hard,it's so hard
Where we are,where we are
You're so far,this long distance is killing me


Minggu, 14 Juli 2013

Kontes Menulis HijabWare : “Hijab Oke, Prestasi Hore” DL 31 Agustus 2013

Kontes Menulis HijabWare : “Hijab Oke, Prestasi Hore”
Suka menulis? Yuk, ikuti kontes menulis dari HijabWare. Selain hadiahnya oke punya, yang pasti untuk ikut kontes ini tidak dipungut biaya alias GRATIS! Apa saja syarat dan ketentuannya, silakan simak berikut ini.
Tema ‘’Hijab Oke Prestasi Hore’’.
Tulisan merupakan pengalaman pribadi yang menggambarkan bahwa jilbab bukanlah penghalang meraih prestasi dan mengaktualisasikan diri. Jenis prestasi tidak dibatasi, bisa dalam bidang akademik, organisasi, keagamaan, seni, pengabdian masyarakat, dan lain-lain.

Syarat

  1. Peserta merupakan WNI berusia 14 – 28tahun
  2. Peserta dapat mengirimkan lebih dari 1 (satu) karya, maksimal 2 (dua) karya
  3. Kontes menulis dibuka hingga 31 Agustus 2013 pukul 23.59
  4. Tidak dikenakan biaya apapun alias GRATIS
  5. Peserta diwajibkan men-share info lomba ini melalui media sosial (Facebook/Twiter/dll)
Ketentuan
  1. Panjang naskah minimal 3 halaman A4, diketik menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12pt, spasi 1.5, dengan margin 3, 3, 3, 3.
  2. Peserta wajib menyertakan foto diri. Pose bebas.
  3. Peserta boleh menyertakan foto yang berkorelasi dengan isi tulisan (tidak wajib).
  4. Tulisan merupakan karya sendiri, bukan terjemahan, saduran, atau plagiat
  5. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media massa, baik cetak maupun elektronik, serta tidak sedang diikutkan dalam lomba/sayembara lain
  6. Biodata penulis dilampirkan pada halaman terakhir naskah, dan tidak lebih dari satu halaman
  7. Naskah dikirim (dilampirkan di attach files, bukan di body e-mail) ke alamat e-mail:  kontes@hijabware.com.
  8. Tulis judul e-mail dan file naskah dengan format: Nama Penulis – Judul Tulisan
  9. Naskah menjadi milik panitia dan hak cipta tetap pada penulis.
Penjurian
  1. Naskah yang lolos 20 besar (20 finalis) akan diposting di www.hijabware.com  dan dibukukan. Semua peserta yang naskahnya lolos di babak ini akan mendapatkan buku antologi dan merchandise cantik.
  2. Dari 20 finalis akan diambil 5 pemenang, yang terdiri atas 3 pemenang pilihan juri dan 2 pemenang favorit pilihan voter/pemirsa.
  3. 3 Pemenang pilihan juri tidak berdasarkan banyaknya vote/like dari pembaca, melainkan murni penilaian juri.
  4. 2 pemenang favorit ditentukan dari banyaknya ‘like’ pada naskah yang diposting diwww.hijabware.com (voter dapat login Facebook untuk memberi like pada tulisan di web).
  5. Pengumuman pemenang tanggal 6 September 2013
Hadiah
Pemenang pilihan juri mendapatkan;
Juara I :
  • Uang tunai Rp. 300.000,00
  • Paket buku senilai Rp. 300.000,00
  • Buku antologi ‘’Hijab Oke Prestasi Hore’’
  • Serifikat
  • Merchandise cantik
Juara II :
  • Uang tunai Rp. 250.000,00
  • Paket buku senilai Rp. 250.000,00
  • Buku antologi ‘’Hijab Oke Prestasi Hore’’
  • Serifikat
  • Merchandise cantik
Juara III:
  • Uang tunai Rp. 200.000,00
  • Paket buku senilai Rp. 200.000,00
  • Buku antologi ‘’Hijab Oke Prestasi Hore’’
  • Serifikat
  • Merchandise cantik

Pemenang Favorit (berdasarkan jumlah like) mendapatkan;
Juara Favorit I:
  • Uang tunai Rp. 150.000,00
  • Paket buku senilai Rp. 150.000,00
  • Buku antologi ‘’Hijab Oke Prestasi Hore’’
  • Serifikat
  • Merchandise cantik
Juara Favorit II:
  • Uang tunai Rp. 100.000,00
  • Paket buku senilai Rp. 100.000,00
  • Buku antologi ‘’Hijab Oke Prestasi Hore’’
  • Serifikat
  • Merchandise cantik
info :http://www.hijabware.com/kontes/
 ..mONGGO teman.. ikuti eventnya :")semoga bisa sebagai sarana Dakwah ....

Sabtu, 13 Juli 2013

MUNGKIN KITA MEMANG SUDAH TIDAK BISA BERTEMAN (Lagi) !



Saya pernah memiliki seorang teman. Kami bahkan menamai hubungan kami dengan label "persahabatan" dan lebih dari itu kami sering berucap bahwa kami adalah "Saudara". Semuanya berjalan baik-baik saja, kami saling berbagi, saling memberi, saling menyemangati hingga entah bagaimana kemudian kami memutuskan untuk tidak saling berhubungan lagi.

Perasaan itu menyakitkan. Perasaan terabaikan yang membuat saya seolah salah dan tidak lagi penting. Perasaan yang muncul ketika dia mulai mendapati rekan-rekan baru yang mungkin lebih handal dan bisa lebih baik dari saya. Begitulah akhirnya, saya terlupakan. Setiap kali dalam suatu kesulitan, saya harus bersiap menjadi wadah tempat curahan, menjadi penambal bala bantuan tapi sekalipun tidak untuk menjadi yang pertama untuk diingat dan diikutsertakan dalam kebahagiaan. Perasaan sedih itu membeludak, ketika saya nyata ditinggalkan seorang diri dalam suatu tugas bersama, sedang dia malah asyik melanglang pergi bersama sahabat-sahabatnya yang baru. Begitulah saya, tercampakkan. Dimana sekembalinya dalam bertugas bersama saya, sempat-sempatnya dia bercerita dengan begitu indahnya tentang pengalaman -pengalaman serunya sepeninggalnya tadi, tanpa memikirkan perasaan saya (yang terabaikan).

Saya mugkin salah, terlalu banyak menuntut penghargaan. Namun salahkah? Saya sudah tidak mampu, tidak mampu untuk terus dibanding-bandingkan dengan sahabatnya yang baru. Saya sudah lelah, sudah lelah untuk terus mengalah dan hadir dalam setiap perlunya. Apa artinya berhubungan tapi ternyata tiada arti sama sekali?. 


Jauh diluar sana, saya masih mendapati rekan-rekan lain yang bisa menghargai saya, menghargai HAM saya, menghargain nilai saya sebagai manusia. Maka disinilah saya sekarang. Bersama rekan-rekan sahabat yang lain, dan memilih untuk berhenti bersahabat dengannya. Saya sedih, tapi juga tidak ingin menambah rasa sedih saya dengan gumpalan kecewa yang akan saya telan jika saya masih terus bersamanya. Maka saya mundur teratur, meninggalkan apa yang dulu pernah berarti hingga kemudian saya tiada arti. 

Beberapa puisi yang tercantum di blog ini, sebagian juga terinspirasi dari kisah persahabatan kami. Puisi berjudul "TUHAN, JIKA AKU SALAH" misalnya. Dari sini saya mulai paham, bersahabat ternyata tidak melulu diukur dengan intensitas bersama, melainkan lebih diukur pada sejauh mana kita mampu saling tertarik untuk berbagi segalanya :)


NB : Tulisan ini diikutsertakan dalam Give Away persembahan mbak Aida MA yang syarat dan ketentuannya bisa dicek di link :

http://jarilentikyangmenari.blogspot.com/2013/07/ga-ketika-cinta-harus-pergi.html?showComment=1373621803072&m=1#c5456989334052070938

Jumat, 12 Juli 2013

Give Away TEMUI AKU DI SURGA





Agama,Cinta, Wanita dan Martabat. Semuanya serasa merasuk dalam sajian novel ini. Bagaimana hidup dan kehidupan di Indonesia yang apa adanya, natural dan jauh dari kesan "hedonisme" seakan tersirat dari novel ini. Bagaimana serakan kisah dalam kehidupan kebanyakan masyarakat Indonesia nantinya tentu akan terjalin apik dalam rangkaian sisi novel persembahan mbak Ella. Cover sederhana, menunjukkan kesederhanaan yang anggun dan berwibawa tanpa meninggalkan jejak moral dan isi yang bermutu. Novel ini perlu dimiliki mereka yang mengaku cinta kesederhanaan dan nilai hidup INDONESIA :)

Sinopsis:


Malik, si anak manja dan mantan preman itu telah insaf. Bahkan ia sempat menikmati kehidupan dalam pesantren selama beberapa tahun. Ia bertemu dengan Yudho, seorang pemuda miskin yang memberikan energi baik padanya. Mereka menjadi sahabat layaknya saudara.
            Saat mereka begitu akrab, Malik menghadapi situasi berat dalam hidupnya. Ia harus rela melepas hubungan cintanya dengan Hesti, yang memilih meneruskan hafalan AlQur’annya dengan mengorbankan cintanya pada Malik. Pada saat yang sama, Malik juga sedang mempersiapkan diri menjadi calon petinggi (kepala desa) di desanya. Yudho, sahabatnya, begitu khawatir dengan keputusan Malik yang tiba-tiba bertolak ke Surabaya. Dan kekhawatiran itu terjawab dengan pulangnya Malik dalam keadaan sebagai jenazah.
            Waktu berjalan, kehidupan bergulir.Yudho yang berjanji menjaga ayah ibu Malik sebagai orang tua sendiri bertemu dengan takdir yang membuatnya harus berpikir keras. Ia harus menerima amanat warga untuk meneruskan pencalonan petinggi yang dulu akan diberikan pada Malik. Walau kehidupan ekonomi dan usia mudanya seakan tak mendukung pencalonan itu, namun dengan dukungan para sesepuh desa ia memutuskan menghadapi tantangan itu demi perubahan nasib warga. Beberapa kesulitan ia temui dari pihak lawan yang tak lain adalah petinggi yang sedang menjabat, Pak Thamrin. Pak Thamrin yang tidak fair, main dukun, main ancaman kekerasan, justru menjadikan Yudho kian menunjukkan kedewasaannya serta makin dekat dengan Allah.
            Takdir membuat cerita bahwaYudho pernah sekali bertemu dengan Hesti, gadis yang pernah dipuja sahabatnya itu. Dari pertemuan itu Yudho makin paham mengapa Malik begitu terpesona pada sosok Hesti yang memang berbeda dengan gadis kebanyakan seusianya.
            Lalu bagaimana kelanjutan sepak terjang Yudho? Mampukan ia memenangkan pemilihan petinggi itu? Mampukan ia menguak tabir kematian Malik? Mampukah Hesti mengatasi rasa bersalah yang melandanya? Apakah ada kelanjutan kisah indah antara Yudho dengan Hesti?
            Jawabannya ada di novel saya, “Temui Aku di Surga”
Judul Novel     : Temui Aku di Surga
Penulis             : Ella Sofa
Penerbit           : Quanta, Imprint dari Elex Media Komputindo (Grup Kompas Gramedia)
Tebal buku      : 228 hal.
Harga Buku     : Rp. 44.800,-
Novel bisa didapat di toko buku Gramedia dan toko buku lainnya. Di toga mas ada diskon, di grazera.com dan BukuKita online juga diskonan. Temukan di deretan Buku Islami Quanta, ya...

NB : Note ini diikutsertakan dalam Give Away persembahan mbak Ella yang tercantum dalam link :
https://www.facebook.com/notes/ella-sofa/siapa-mau-novel-gratiisssssss-tinggal-hari-ini-lhooo/553550344682072

Kamis, 11 Juli 2013

4th Giveaway Attack From Crafter Colony


LET'S SAY NO TO BULLYING !



Saya mengenalnya sebagai sosok atasan yang cukup sensassional. Sebut saja dia Mr.Unfriendyou (tentu saja bukan nama sebenarnya). Bagaimana saya harus bercerita jika mengingat sosoknya saja sudah membuat saya begitu bersemangat untuk menguak segala ke-naif-an-nya?.  Ah dosakah saya? Akankah saya akan “sama saja” dengan bully-er seperti dia?. Entahlah, tapi semoga saja tulisan ini bisa lebih mengacu pada sisi manfaat untuk “saling menghargai” daripada hal negatif yang berbau “membuka aib orang”.


Saya bukan tipe orang yang terlalu suka berdebat dengan orang yang “tidak saya suka”. Karena saya sangat menyadari akan hal dimana “kata-kata” (baik lisan maupun tulisan) akan lebih mudah melekat dan susah dilupakan jika sudah terlanjur menohok hati. Seperti pengalaman saya, bagaimana saya bisa membenci pun mulai menghindari orang-orang yang tidak saya suka, semuanya juga berawal hanya dari perihal “kata”. Begitulah,tapi memang ada hal-hal dimana orang akan benar-benar tidak bisa melupakan hal yang paling menyakitkan sekalipun telah berusaha untuk memaafkan. Ada dimana manusia tersakiti dan kemudian rujuk atau bahkan menghindar sama sekali. Bukan,bukan karena benci, melainkan mungkin bisa dibilang “lebih menjaga diri” agar tidak tersakiti lagi atau sebut saja “kapok”.

Ya, saya kapok. Saya tertekan,dan saya pernah merasainya. Ketika dimana suasana kantor lebih mirip seperti suasana sidang yang membuat saya banyak berpikir buruk pada orang-orangnya. Bagaimana tidak? Jika setiap kali saya sebagai junior melakukan kesalahan (semisal terlambat masuk kerja), maka kabar burung, sindiran dan kicauan dari tim bully-ers akan cepat melesat menembak hati dan melukainya. Tapi jika salah satu dari tim mereka yang melakukan kesalahan, maka tentu semua akan tampak wajar saja. Belum lagi sesi menghakimi dimana jika kita para junior, memiliki kepentingan diluar kepentingan kantor, maka tentu kita harus bersiap menelan pil pahit untuk dikatai “tidak profesional, egois dsb”. Namun jika sebaliknya, tentu sekali lagi semua akan tampak wajar saja. Begitulah, padahal ketika kita para junior mampu berprestasi, belum tentu (dan belum sekalipun) prestasi itu mendapat reward semisal “naik gaji”. =,=”

Saya kadang sedikit risih dengan status-status Mr. Unfriendyou (yang banyak mengepalai segala jenis tindak bully-ing) yang senantiasa terus menghakimi, memvonis dan terlalu bersikap “sok” bijak untuk menampakkan ke-perfect-annya. Apakah harus begitu? Misal saja ketika saya membuat status untuk ikut serta dalam kuis dengan tema #unfriendyou beberapa waktu lalu, maka koarnya langsung melekat dengan begitu sempurna melalui status (status saya edit seperlunya) “Kasihan mereka yang tidak sadar dengan jurus marketing hingga rela berlomba untuk banyak-banyak-an status, padahal hanya diiming-imingi hadiah yang tidak seberapa. Coba kalau disuruh belajar, pasti akan lain ceritanya.” Begitulah, kadang saya merasa Mr. Unfriendyou terlalu banyak menilai sesorang tanpa menyadari akan hak-hak asasi yang orang lain miliki dan sudah seharusnya dia hargai.

Tanpa kita sadari, virus bullying memang begitu mematikan. Mematikan rasa, perikemanusian, dan mata hati. Tanpa kita sadari jangkitan virus itu akan banyak menelan korban perasaan yang seharusnya tidak perlu jika kita sesama manusia bisa saling memaklumi satu sama lain.Akibatnya, hubungan silaturahmi yang mestinya baik-baik saja bisa begitu saja luntur hanya karena cucian kata yang begitu menyakitkan. Jadi mengapa harus membully dan sibuk dengan urusan orang lain yang tidak ada kaitannya dengan kita dan tidak merugikan kita maupun sesama?. Bukankah seharusnya kita saling dukung? Memberi motivasi dan semangat dan bukan saling menyalahkan-iri-dan sibuk mencari celah sesama? 

Novel sejenis UNFRIENDYOU, saya yakini sebagai novel-novel yang memiliki sisi nilai kemanusiaan, penghargaan terhadap HAM dan tentu pengakuan atas sesama hidup. Dimana jauh sebelumnya, novel lawas karya kakek Pram yang kutipannya berkoar tentang HAM juga menyebut : “Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput." (Bumi Manusia, h. 119)” ― Pramoedya Ananta Toer

Semoga setiap yang berjiwa mampu menggunakan jiwanya dengan baik. Semoga segala pemikiran senantiasa tertuju pada yang baik. Seperti apa yang tertuang dalam tulisan, terucap dalam kata dan tertindak dalam laku. Aamiin. LET'S SAY NO TO BULLYING !!!!!

NB : Note ini diikutsertakan dalam
Giveaway UNFRIEND YOU (DL: 20 Juli 2013)
link : https://www.facebook.com/notes/dyah-rinni/lets-say-no-to-bullying-and-get-a-novel-giveaway-unfriend-you-dl-20-juli-2013/10151452632196707