Minggu, 26 Oktober 2014

Have I told you lately that I Love You, BOJONEGORO!

Apa yang bisa saya banggakan dari Bojonegoro? 
Kota kecil tanpa PTN, tanpa mall tenar bahkan tanpa gedung bioskop.
Apa yang bisa saya banggakan dari Bojonegoro?
Minim tempat wisata, tidak ada KFC apalagi MD.
Dan tapi kemudian, saya bersyukur..


Bersyukur bahwa dari Bojonegoro saya tidak perlu tertekan menjadi korban mode fashion dan segala bentuk agenda menghambur uang untuk sekedar pergi ke bioskop, untuk makan siang di KFC dan atau malah sebaliknya, saya tidak perlu membuang uang karena di Bojonegoro saya belajar seni mencetak uang. 

Bersama Ibu Bupati, Mahfidhoh Suyoto

"Lebih baik menjadi ratu di kerajaan kecil, daripada menjadi pembantu di kerajaan besar."
Pesan dari Bu Sri guru Matematika di SMP saya nun jauh di Madiun sana, terngiang dan jadi salah satu semangat saya ketika rapuh itu datang. Dulu saya tidak bangga sama sekali dengan bangku pendidikan yang saya anyam di IKIP PGRI Bojonegoro. Dulu saya tidak bangga sama sekali dengan logat "-leh", "-je" dan segala bentuk kedaerah yang ada di Bojonegoro. Dulu saya benar-benar tidak bangga sama sekali berada di kota kecil ini, kota yang tidak setenar Jakarta, Malang, Jogja atau minim Surabaya-lah. Dan kini saya insyafi semua itu dengan apa yang telah banyak di beri Bojonegoro pada hidup saya.

Bojonegoro membuat saya berjumpa dengan banyak orang penting. Orang yang memberi arti dan membuat saya kian berarti. Orang yang mungkin dalam keseharian saya, saya lupa berucap syukur atas kehadiran mereka. Bojonegoro membuat saya tertohok untuk terus mengakui bahwa saya mencintai kota kecil ini. Kota yang menerima saya, kota yang dalam setiap kesibukannya turut membuat saya sibuk, kota yang segenap pikiran, curahan dan tujuannya adalah yang membuat saya ikut berdegup. Kota yang di dalamnya ada nadi hidup saya. Seni, sastra dan karya. 

Bersama Bapak Hatta Rajasa


Orkes Kerontjong Baroe (OKB)


Pasukan Atas Angin

Saya bukan siapa-siapa dulu. Kini pun juga masih belum jadi apa-apa. Tapi saya punya Surya FM, saya punya SINDIKAT BACA, saya bagian dari Atas Angin, saya bergabung dalam OKB, saya adalah cerpenis amatir, saya adalah MC yang dibayar sekedarnya, saya adalah guru les privat abal-abal, saya adalah bagian dari Tim Penghibur, saya adalah bukan aktifis, tapi saya di tonton ketika masih banyak yang jadi penonton. Saya di dengar ketika masih banyak yang jadi pendengar, saya berkarya ketika mungkin sekeliling saya sibuk berfoya-foya. Saya banyak mengenal orang penting walau saya bukan bagian dari orang penting itu sendiri. Saya jadi orang sibuk, saya jadi hobi mengantuk, saya jadi sombong sekarang. Menyombongkan Bojonegoro. Dan demi apapun, saya bersyukur. Mensyukuri bahwa Allah SWT telah membiarkan saya banyak belajar dari Bojonegoro. 

Exon Mobil Cepu Limited


Bersama Om Yonathan Rahardjo


Kicau Mania


Kelas Luar Biasa :) 

Saya ber-akta lahir Surabaya, tapi semoga belum terlambat bagi saya untuk mengakui bahwa saya cinta BOJONEGORO. Terimakasih Bojonegoro, untuk kado terbaik, untuk ilmu terbaik, untuk manusia-manusia terbaik, untuk segala-gala yang baik, yang sepenuhnya diamanahkan untuk saya yang kadang masih hobi lupa diri. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar