Selasa, 26 Maret 2013

KACA MANA KACA ?



Aku pernah jatuh cinta dan aku ingin rasa itu tidak hanya sekedar berhenti di kata "pernah", aku ingin selalu jatuh cinta, jadi mulai sekarang aku akan membiasakn diriku untuk jatuh cinta. Kita sudah melewatkan banyak waktu, andai saja kau tahu dan sedikit sensitif soal itu, tapi sungguh sudah banyak sekali memang! :)

Aku tahu aku tidak perlu belajar merubah penampilanku yang dekil ini untuk mendadak menjadi seperti JuPe atau pada sifatku yang kekanakan ini pun kuharus rubah sedemikian hingga tampak begitu dewasa, alim dan bersahaja. Tidak itu bukan cinta. Kalaupun kelak aku berubah, itu hanya karna sadarku dan kalaupun itu akibat pengaruhmu, aku harap aku benar-benar tidak berubah karenamu, melainkan hanya karena kaulah yang menuntunku untuk menjadi seperti yang akan datang.

Aku banyak melihat mereka yang berjanji, menyakiti, memberi, kembali, menangis, meninggalkan dan beribu polemik nyata lainnya. Ah, aku sesekali juga mengkhawatirkan akan hal itu, bukan hanya pada titik tragisnya saja, tapi juga termasuk pada nadir saat degupku tersentak kelak ketika kau tawari aku derajat yang lebih tinggi dari hanya sekedar "pacar". Aku aneh kan? ya memang, padahal itu masih khayalan yang entah kapan akan kau wujudkan dalam garis horison nyata untukku.

Apa kira-kira aku akan tersenyum, menangis, atau aku harus menjawab apa ya enaknya?
Apa kira-kira aku akan bahagia, apa nanti kita akan selalu bersama, apa aku kelak akan mampu memberimu kelanjutan wajahmu yang akan telah difoto kopikan Tuhan pada rahimku. 

Apa aku akan mati lebih awal darimu atau kita mati bersama-sama ?
Apa kira-kira kita akan punya hutang trilyunan di bank ?

Ataukah kira-kira aku akan jadi koruptor atau kau bandar narkoba ?
Aku cemas.
Kadang memang waktu bisa mengubah begitu cepat cuaca dan aku tidak dapat melihat itu.
Aku tidak mampu menjamahnya seperti aku  yang kelak akan biasa mencincangkan bawang untuk cacing-cacingmu. 

Aku ini bagaimana ya, atau aku terlalu berlebihan?. Ya, mungkin itu aku. Ya Ampun...
aku sekarang beranjak, bersiap, hampir siap, ah iya masih hampir, aku takut, aku grogi, nervous, apa kau punya permen? aku ingin muntah... aku mual, ada minyak angin? aaaaaaaaaa....... Aku butuh kamar mandiiiii... kaca mana kaca? Aku sudah cantik belum sih?@#$%&&($$#@ (*%#%$@^%$#

4 komentar:

  1. kkkkk~
    curcol yang penuh tanda tanya
    apakah akan ada masa di mana kita terus bersama?
    saling tertawa dan memberikan semangat
    atau suatu saat kita akan saling berteriak membenci?
    tidak, tidak ada yang tahu hari esok

    BalasHapus
    Balasan
    1. akan ada masa dimana aku pun kamu akan terpampang dalam foto jama'ah ketika moment wedding itu tiba, undang akuuu yaaaa.. wajib looo.. itu suda tertera di undang-undang pernikahan :D :D :*

      Hapus
  2. nek jare Fauz Noor: "jika kita tahu apa yang akan terjadi esok hari, niscaya kita tidak akan tahu apa yang akan kita lakukan untuk saat ini".
    (tentu saja "ngaca" tidak dianjurkan disini)

    nek jare komandan Tentara pas arep budhal perang: "Ragu-ragu, kembali!!"
    wkwkkk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. lha nek jare mas danik sing ndiii? kok copas jarene wong-wong kabeh? gak keren ahh :D :D

      Hapus